sumbermu.com – Universitas Muhammadiyah dan Al Quds (AQU) melaksanakan kembali pertemuan khusus dalam rangka penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah disepakati sejak Januari 2025 dalam rangka memperkuat solidaritas bersama untuk Palestina.
Kesepakatan yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua institusi yang mencakup sejumlah bidang kerja yang sama penting, di antaranya Memperkuat ikatan dan komunikasi antara rakyat Palestina dan Indonesia, Meningkatkan dan mendukung keunggulan ilmu pengetahuan, medis, dan pengetahuan di Palestina, Memajukan penelitian dan pengembangan profil akademik di Palestina, Membentuk dana abadi (wakaf) khusus untuk mendukung mahasiswa dan usaha akademik di Indonesia untuk kepentingan Universitas Al-Quds, dan Memfasilitasi pertukaran pelajar dan pengiriman program serta ahli di semua tingkat akademik di Universitas Al-Quds.
Dalam menyambut hangat dan inisiatif khusus untuk memahami langkah kerja sama antar kedua pihak, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafiq Mughni menyatakan kesiapannya untuk merealisasikan pembukaan Pusat Studi Yerusalem dan Palestina di Perguruan Tinggi Muhanmadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) di Indonesia.
“Kedatangan Presiden AQU tidak hanya menunjukkan komitmen pribadi yang kuat, namun juga simbolisasi betapa pentingnya kerja sama dengan Muhamadiyah bagi Palestina. Sinergi ini diharapkan dapat membawa dampak signifikan dan berkontribusi pada pembangunan sosial-edukasi di kedua negara, serta memperkuat suara solidaritas global untuk Palestina,” jelas Syafiq dalam agenda pertemuan yang berlangsung di Amman, Yordania, Sabtu (13/9).
Lebih lanjut, Ketua Muhammadiyah Aid (MuAID) sekaligus Sekretaris Lembaga Hubungan Kerja Sama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah, Yayah Khisbiyah juga menyatakan bahwa MoU ini menandai babak baru kolaborasi yang bertujuan memperkuat hubungan people to people, keunggulan akademik dan dukungan nyata bagi pengembangan pendidikan tinggi serta masyarakat Palestina.
“Kami juga mendapat tawaran hangat dari Profesor Imad untuk membuka kantor Muhammadiyah di kampus Al-Quds. Hal ini adalah sebuah kehormatan besar bagi kami dan merupakan bentuk kepercayaan besar dari AQU khususnya, dan rakyat Palestina umumnya, terhadap Muhammadiyah,” ungkap Yayah.
Sebagai tambahan informasi, Universitas Al-Quds adalah universitas Arab pertama dan satu-satunya di Yerusalem, yang diakui secara internasional untuk keunggulan dalam pendidikan tinggi dan penelitian. Universitas ini menawarkan lebih dari 100 program studi dan menampung sekitar 12.700 mahasiswa.
Pertemuan antara Muhammadiyah dan AQU ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua LHKI PP Muhammadiyah, Yasmi Adriansyah, President Al-Quds University, Imad Abu Khishek, Ketua Al Quds Institute, Mutasem Taim, serta pejabat dan profesional dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Strategi kerja sama antara Universitas Muhammadiyah dan Al-Quds menjadi wujud nyata dari solidaritas global yang melampaui batas geografis. Melalui kolaborasi ini, kedua institusi tidak hanya memperkuat hubungan antarbangsa, tetapi juga menekankan pentingnya peran bantuan kemanusiaan di berbagai bidang dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. (Bhisma)
Sumber : Muhammadiyah.or.id
0 Komentar